Kampung dan Aneka Permainanku
Hari berganti dan semuanya berlalu begitu cepat, namun kenangan masa kecilku, tak akan sirna dari kisah perjalanan hidupku sebagai anak kampung yang menginginkan perubahan bagi taraf hidup massa rakyat yang ada didalam kampungku PIKPIK tercinta.
Kampung kecil dipegunungan Fakfak (Mbaham), pada ketinggian 4000kaki+- dari titik pantai, disana aku dan saudara/i ku dibesarkan oleh ayah dan bundaku, disana pula aku banyak belajar tentang bagaimana seorang anak manusia berusaha menjalankan roda kehidupannya demi menunjang kehidupan keluarganya sendiri maupun saudara-saudaranya yang lain, dan disana pula aku mengenal yang disebut dengan kehidupan saling menghormati satu sama lain dan juga saling membantu jika ada yang susah (Berjiwa Sosial).
Kampung nan indah dan permai, dimana dari sana aku dapat memandang barisan bukit yang membatasi antara kota fak-fak dengan distrik-distriknya dan juga aku dapat memandang keindahan laut yang disuguhkan oleh sang maha kuasa.
Saat aku masih duduk dibangku SD dikampungku tercinta (PIKPIK). Ketika itu aku dan orang tuaku serta ketiga saudaraku baru pindah dari kecamatan KAIMANA (sekarang Kabupaten) karena ayahku dipindah tugaskan dari sana ke SD YPK PIKPIK dikampung ku, dan saat itu aku baru naik ke kelas 3 SD di (SD INPRES MATOA) Kaimana Kampung Baru, setelah penerimaan Raport langsung kami pindah atau istilah trennya PULKAM; alias Pulang Kampung.
Setelah kami tiba disana dan kami diberikan rumah di perumahan guru dikampungku, dan disanalah aku mulai boleh beraktivitas kembali, pergi ke sekolah dan juga bermain, sewajarnya anak seusiaku dikampung. Aku memiliki banyak kawan karena aku suka bercanda dan bermain apa saja yang mereka mainkan.
Permainan kami pun sangat beragam, dari yang biasa-biasa saja sampai yang agak ekstrim. Permainan yang kami anggap tidak ekstrim itu kadang dimainkan oleh anak-anak perempuan. Karena aku dan kawan-kawanku suka permainan yang penuh tantangan.
Permainan yang paling kami sukai adalah;
1.Hawahwam: Tikam-tikam (bhs IHA fakfak)
Cara bermain hawahwam adalah meruncing kayu yang lain untuk digunakan/ dilemparkan kearah pohon lain yang menjadi sasaran tikam bagi kami, permainan ini bisa dikatakan menang ketika ada yang melempar kayunya dan berhasil mengenai serta memecahkan pohon yang menjadai sasaran tembak kami tadi, maka dia akan jadi pemenangnya, dan jika belum ada maka kami biasanya saling mengejek guna membangkitkan semangat sesama kami untuk melakukan permainan itu lagi.
2.Togtogobnya: berpindah dari pohon yang satu ke lainnya (bhs IHA fakfak)
Caranya adalah seperti kita bermain kucing-kucingan, harus ada yang mau jadi kucing dan yang lain jadi tikus, dan kita bermain kejar-kejaran dari dahan kedahan, antara pohon ke pohon. Permainan ini tidak jarang ada yang jatuh dan patah, tapi tidak pernah ada yang ngomong sama orang tua mereka bahwa tanganku patah karena bermain seperti itu.
3.Kokowyak tare: tali ayunan (bhs IHA fakfak)
Cara bermain permainan yang satu ini beda lagi…. Jika ingin bermain biasanya kita cari tempat yang strategis, seperti dari bukit kita berayun ke lereng bukit, biar kalau talinya putus bisa kita tangkap pohon atau apapun yang ada didepan kita sebagai usaha penyelamatan diri.
4.Tulang-tulang: tebang pohon tanpa aturan (bhs IHA fakfak)
Caranya ada kawan yang nanti disuruh panjat satu pohon yang agak besar diantara pohon- pohon yang ada disekitar situ, kemudian sebelum yang memanjat itu naik keatas pohon maka pohon-pohon yang lainnya sudah dipotong terlebih dahulu, namun tidak langsung dirobohkan,karena kalau dirobohkan maka permainannya akan jadi tidak seru, sehingga pohon yang lainnya hanya diberi tanda potongan saja sebab nanti pohon yang dipanjat itu yang akan ditebang dan mematahkan yang sudah diberi tanda potong tadi.
5.Petek-petek
Permainan ini terbuat dari sejenis bambu yang kecil dan pelurunya adalah buah dari pohon yang kalau dalam bahasa IHA fakfak, itu namanya (WANAND dan Herat keih). Dan pelurunya tadi itu akan dimasukan kedalam slongsong bambu itu dan di dorong dengan sebilah bambu kecil yang sudah dirancang khusus untuk menjadi pemicunya; ada bunyinya juga lho… pelurunya itu akan ditembakan ke badan lawan main kita kalau kena berarti dia harus istirahat sambil menunggu yang lain. Namun jeleknya dari permainan ini adalah kadang buntutnya kita berkelahi.
Nah kawan-kawan bisa mengerti kan, makanya tadi di atas saya katakana permainan kami agak EKSTRIM…..
Ada juga satu permainan yang tidak kalah hebohnya yaitu; bermain bola dengan menggunakan hati batang pakis hutan yang kalau ngomong pake bahasa IHA fakfak adalah Kembegembe.
Nah kawan-kawan mungkin itu sedikit dari cerita tentang kampung dan permainanku dimasa itu.
Sampai jumpa dilain kesempatan, yang penasaran pengen coba silahkan TURLAP;Turun Lapangan.
“Kemarin adalah sejarah, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah misteri, sehingga tak ada salahnya kita mencobanya hari ini untuk menentukan hari esok yang lebih baik”
By; Mr.Tigma/Erick
Tempat chat
Selasa, 10 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cinta butuh pengorbanan
"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan"
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar kawan-kawan...
karena saya ingin ada komen tentang puisi yang aq posting....